Senin, 12 September 2016

Resensi Buku: Pengantar Teknik Industri


Judul Buku           : Pengantar Teknik Industri
Penulis                  : Sukaria Sinulingga
No. ISBN              : 978-979-756-293-9
Penerbit                : Graha Ilmu
Tahun Terbit         : 2008
Harga                    : Rp 153.800,00
Halaman               : xii + 368 hlm



Pokok Bahasan :

Teknik Industri Sebagai Disiplin Ilmu

      Teknik Industri merupakan salah satu disiplin ilmu yang kurang mendapat perhatian di negara-negara berkembang. Di negara-negara industri maju, walaupun disiplin ilmu ini massih relatif baru telah mendapat tempat terhormat sebagai ilmu yang sangat membantu dalam pemecahan masalah khususnya yang berhubungan dengan perancangan metode dan sistem dalam upaya peningkatan kerja produktif.

      Disiplin ilmu ini sebenarnya telah dikenal cukup lama yaitu sejak awal Abad XX. Pada waktu itu persisnya tahun 1909, scientific management sebuah konsep dasar dari ilmu yang belakangan dikenal sebagai teknik industri telah diperkenalkan oleh Frederick Winslow Taylor yang populer dengan sebutan F.W. Taylor kepada masyarakat industri. Tetapi para ahli yang telah terbiasa dengan cara lama kurang berhasil menciptakan manfaat dari konsep baru tersebut pada kegiatan produksi mereka seperti apa yang diharapkan oleh Taylor. Konsep ini (yang merupakan cikal bakal teknik industri) kemudian memudar samapai beberapa dekade.

      Scientific management yang dikembangkan oleh Taylor pada dasarnya adalah sebuah konsep yang bersifat keilmuan dengan fokus pada peningkatan efisiensi industri seperti perbaikan utilisasi berbagai faktor-faktor produksi terutama pada tenaga kerja. Konsep tersebut secara jelas menggambarkan bahwa efisiensi yang tinggi akan dapat dicapai apabila para manajer produksi melakukan analisis/evaluasi, perbaiakan dan pengukuran operasi produksi.


Definisi Ilmu Teknik Industri

       Bertolak dari perkembangan konsep dan metode dalam peningatan produktivitas kerja terutama scientific management yang dikemukakan oleh F.W. Tylor serta pemahaman bahwa teknik industri adalah bagian dari disiplin ilmu keteknikan maka melalui serangkaian diskusi IIE, diperoleh kesepakatan bahwa disiplin ilmu teknik industri dapat dibedakan dari disiplin ilmu teknik lain dengan mengacu kepada definisi dibawah ini (P.E. Hicks. 1977):

   Industrial engineering is concerned with the design, improvement and installation of integred system of people, materials, and equipment, drawing upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physical and social scienes together with the principle and methods of engineerig analysis and design to specify, predict, and evaluate the result to be obtained from such system.

       Definisi diatas menjelaskan bahwa teknik industri berkenaan dengan perancangan, perbaikan dan instalasi sistem terpadu (integrated system) yang terdiri dari manusia, perlengkapan dan bahan. Dengan demikian, teknik industri adalah disiplin ilmu keteknikan mengenai sistem produksi.


Fungsi Dan Kontribusi Teknik Industri

   Berdasarkan pengamatannya, William Grant Ireson, profesor di bidang Teknik Industri dari Stanford University (USA) dalam International Conference On Industrial Engineering di ATT Bangkok (1980) mengemukakan bahwa fungsi yang tipikal disiplin teknik industri dalam peningkatan kerja dan produktivitas organisasi adalah sebagai berikut:
  • Methods Engineering
  • Production Planning
  • Economic Analysis
  • Statistical Quality Control
  • Personnel Management
  • Operation Analysis

Pemahaman

Teknik Industri Sebagai Disiplin Ilmu

        Disiplin ilmu ini sebenarnya telah dikenal cukup lama yaitu sejak awal Abad XX. Pada waktu itu persisnya tahun 1909, scientific management sebuah konsep dasar dari ilmu yang belakangan dikenal sebagai teknik industri telah diperkenalkan oleh Frederick Winslow Taylor yang populer dengan sebutan F.W. Taylor kepada masyarakat industri. Tetapi para ahli yang telah terbiasa dengan cara lama kurang berhasil menciptakan manfaat dari konsep baru tersebut pada kegiatan produksi mereka seperti apa yang diharapkan oleh Taylor. Konsep ini (yang merupakan cikal bakal teknik industri) kemudian memudar samapai beberapa dekade.

      Scientific management yang dikembangkan oleh Taylor pada dasarnya adalah sebuah konsep yang bersifat keilmuan dengan fokus pada peningkatan efisiensi industri seperti perbaikan utilisasi berbagai faktor-faktor produksi terutama pada tenaga kerja. Konsep tersebut secara jelas menggambarkan bahwa efisiensi yang tinggi akan dapat dicapai apabila para manajer produksi melakukan analisis/evaluasi, perbaiakan dan pengukuran operasi produksi.

     Tahun 1960-an kemudian menjadi saksi terjadinya perubahan pandangan yang sangat signifikan dalam bidang teknik industri sehubungan dengan perkembangan pesat pada bisnis yang secara serius menerapkan konsep scientific management. Beberapa diantara perkembangan yang cukup mendasar (Abdulbhan, P.,1980) ialah:
  • Tumbuhnya kecendrungan perubahan dalam pendekatan bisnis dari pendekatan mikro (operasi produksi) menjadi pendekatan makro (sistem terpadu) sehubungan dengan semakin kompleksnya pengelolaan bisnis dalam menghadapi persaingan .
  • eningkatnya penggunaan metodologi kuantitatif yang memungkinkan seluruh alternatifpmecahan masalah dapat diukur dengan cara yang lebih baik sehingga keputusan (pilihan terbaik) dapat lebih mudah ditetapkan. Metodologi yang dimaksud terutama berhubungan dengan penelitian operasional dan analisis sistem.
  • Pesatnya kemajuan teknologi komputer dan penerapannya dalam berbagai bidang telah memungkinkan penggunaan metode kuantitatif secara intensif dalam pemecahan masalah melalui pendekatan teknik industri.
     Dengan kemajuan-kemajuan diatas, pendekatan teknik industri dalam pemecahan masalah efisiensi industri khususnya tenaga kerja berkembang kearah perancangan kerja (job design), perancangan alat kerja (tool design), perancangan tempat kerja (work place design) dan perancangan alat bantu (productive aid design). Perbaikan produktivitas tenaga kerja dilakukan melalui pendekatan manajemen personalia yang meliputi antara lain perbaikan sistem pengupahan, pelatihan dan pengembangan keterampilan kerja. Karena banyak bersentuhandengan fisik, sifat dan prilaku manusia maka pendekatan teknik industri akhirnya memanfaatkan hasil kerja para psikolog, sosiolog dan fisiolog dalam mempelajari manusia sebagai salah satu elemen pokok dalam sistem produksi.

         Kini bidang teknik industri telah berkembang jauh lebih luas dari keadaan sebelumnya yang hanya bertitik berat pada peningkatan produktivitas tenaga kerja. Ruang lingkup teknik industri telah mencakup perancangan sistem kompleks (compleks system  design). Sistem kompleks ialah sistem industria (Industrial System) yang memiliki elemen dan variabel cukup banayk yng masing-masing berubah dengan waktu. Sudah tentu kinerja teknis dan finansial sistem yang demikian dari waktu ke waktu harus selalu dioptimalkan. Suatu keunikan dari disiplin Ilmu teknik industri dibandingkan dengan disiplin ilmu teknik lain ialah luasnya disiplin ilmu yang dicakup dalam pendekatan teknik industri yaitu kombinasi dari dasar-dasar rekayasa (engineering fundamentals) dengan matematika, metode statistika, psikologi, fisiologi, sosiologi dan ekonomi dalam pembuatan rancangan industrial sistem kompleks (Ireson, W.G. 1980).


Definisi Ilmu Teknik Industri

  1. Teknik Industri adalah disiplin ilmu engineering (kerekayasaan) dan bukanlah sains karena disiplin ilmu teknik industri berkenaan deengan perancangan (design), perbaikan (improvement) dan penginstalasian (installation) yang kegiatannya adalah ciri khas ilmu keteknikan.
  2. Teknik industri berkenaan dengan sistem integral  (intergrated system) yang terdiri dari unsur mesin/peralatan, unsur material dan unsur peralatan. Bahkan dalam perkembangannya akhir-akhir ini berbagai unsur penting lainnya yaitu energi dan informasi telah dimasukkan sebagai komponen dari sistem integral yang dimaksud.
  3. berdasakan butir 1 dan 2 diatas terlihat jelas bahwa dasar keilmuan teknik industri adalah multi disiplin tidak seperti disiplin ilmu engineering lainnya seperti teknik sipil, teknik mesin atau teknik elektro karena teknik industri tidak bertumpu pada ilmu matematika dan ilmu fisika tetapi juga ilmu sosial seperti ilmu manajemen, psikologi, dan ilmu ekonomi.
  4. Tidak berbeda halnya dengan para lulusan dari disiplin ilmu engineering lai, para lulsan teknik industri harus memiliki kemampuan dalam memahami dan memanfaatkan metode analisis dan perancangan kerekayasaan agar dapat menetapkan spesifikasi, memprediksi dan mengevaluasi hasil yang akan diperoleh dari sistem integral yang dirancang, diperbaiki dan diinstalasi.

Fungsi Dan Kontribusi Teknik Industri

  • Methods Engineering
Melakukan studi waktu serta analisis secara mendalam terhadap pekerjaan-pekerjaan guna perbaikan prosedur peralatan dan tempat kerja serta memperlambat terjadinya kelelahan dalam bekerja.
  • Production Planning
Melakukan perencanaan awal untuk perbaikan datadan setiap langkah pengendalian operasi manufakturing, penentuan spesifikasi mesin-mesin dan alat bantu produksi, penjadwalan operasi dan pembuatan perintah kerja di lantai pabrik.
  •  Economics Analysis  
Melakukan analisis ekonomi dari setiap alternatif keputusan yang dibuat guna memudahkan pemilihan keputusan yang lebih tepat.
  • Statistical Quality Control  
Melakukan pengendalian khusus mutu proses dan reliability produk untuk menekan variabilitas pada proses dan menjamin kesesuaian produk dengan spesifikasi pada waktu pengiriman pada pelanggan.
  • Personnel Management      
Melakukan perencanaan, analisis dan perbaikan pada sistem pengupahan, hubungan industrial, standar-standar kerja untuk mengembangkan keharmonisan kerja guna meningkatan produktivitas  dan kesejahteraan karyawan.
  • Operation Analysis
Melakukan studi analitikal yang mendetail terhadap setiap masalah yang ditemukanoleh menajemen misalnya studi alternatif dalam penggantian teknologi proses, peningkatan kapasitas produksi dan lain-lain.

    Fungsi-fungsi diatas memperlihatkan bahwa profesi teknik industri memiliki kontribusi besar dalam perbaikan sistem produksi sehingga dibutuhkan tidak hanya dalam peningkatan utilisasi sumberdaya produksi pada organisasi tetapi juga dalam pembangunan ekonomi khususnya di negara-negara berkembang yang sumberdaya produksinya sangat tebatas.


Komentar

Kelebihan:
  • Hadirnya buku ini dapat memotivasi para pembaca dan masyarakat yang masih kabur pemahamannya tentang disiplin ilmu Teknik industri (yang meliputi kekhasan sebagai ilmu engineering).
  • Buku ini cocok bagi para pembaca yang ingin mengenal lebih dalam tentang Ilmu Teknik Industri.
  • Buku ini juga tidak hanya fokus kepada pemahaman sendi-sendi disiplin lmu teknik industri saja, tetapi juga meliputi tentang ruang lingkup, metode dan pendidikan teknik industri serta kemampuan khas yang dimiliki oleh seorang sarjana Teknik Industri.
Kekurangan:
  • Kurang disertai ilustrasi gambar, sehingga para pembaca  tidak cukup mudah untuk  memahami maksud isi buku tersebut.
  • Buku tersebut terkesan "mahal". (Kita tampaknya perlu tahu, di zaman knowledge economy seorang penulis akan "makin dihargai" sehingga tidak takut dan ragu, sebab menulis dan mengarang dapat menompang hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar